Pengemasan buah-buahan segar telah lama dilakukan sejak manusia mengenal perdagangan. Fungsi utamanya untuk mengatur buah-buahan dalam bentuk satuan sehingga mudah pengangkutannya, serta melindungi buah-buahan selama dalam pemasaran dan penyimpanan. Kemasan yang sederhana berbentuk keranjang yang dibuat dari bahan daun. bambu dan pandan.
Kemasan ini dibuat serta dirancang supaya mudah dibawa oleh manusia. Kemudian kemasan tersebut agar dapat dipikul seperti yang umum disebut bakul.
Pada saat ini di negara-negara maju. buah-buahan segar diharapkan memenuhi kebutuhan antara lain:
Kuat terhadap benturan sehingga dapat melindungi buah yang ada di dalamnya selama pengang-kutan dan penumpukan.
Bahan-bah an kemasan tidak mengandung bahan kimia yang dapat diserap oleh buah sehingga menimbulkan keracunan bagi konsumen.
Harus mudah penanganannya dan memenuhi syarat pemasaran terutama berat, ukuran serta bentuknya. Dalam hal ini perlu diperhatikan pembakuan ukuran dan bentuk kemasan.
Harus cepat menyerap dingin dan meneruskan dingin tersebut ke buah.
Kekuatan mekanis kemasan tidak dipengaruhi oleh kadar air pada saat basah atau kelembaban tinggi.
Aman. jangan terbuka atau terlalu tertutup.
Hal ini penting selama dalam pemasaran.
Cocok. dapat digunakan kemasan yang tidak tembus cahaya atau yang tembus cahaya.
Memungkinkan untuk dijual secara eceran.
Dirancang untuk sekali pakai. untuk dipakai kembali atau dapat digunakan untuk kemasan barang lainnya.
Harganya harus diusahakan serendah mungkin dan disesuaikan dengan niiai ekonomis buah yang akan dikemas.
Untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis. kemasan harus tetap kuat selama dalam mata rantai pemasaran, sehingga pemilihan bahan kemasan merupakan hal penting. Pada saat ini banyak digunakan bahan kemasan dari karton dan bentuk baki yang mudah rusak, karena menyerap uap air serta kurang baik dalam iklim tropik dan dalam ruangan penyimpanan yang mempunyai kelembaban nisbi tinggi.
Keadaan semacam ini dapat dilindungi dengan melapisi lilin atau bahan yang bersifat mencegah masuknya air. Akan tetapi lilin cukup mahal, penggunaan bahan kemasan dari karton yang bergelombang dengan pemberian bahan pelapis tahan air pada permukaannya merupakan salah satu usaha untuk melindungi masuknya air atau kelembaban nisbi tinggi.
Buah segar peka terhadap kerusakan mekanis yang akan menimbulkan luka mekanis. Pemilihan kemasan dan cara pengemasannya harus diperhatikan. Terdapat empat macam luka akibat kerusakan mekanis pada buah yang dikemas yaitu goresim, bertindihan. gesekan dan benturan. Pisang yang masak, apel dan tomat sangat peka terhadap gesekan dan benturan.
Buah yang agak keras seperti semangka, kemasannya harus cukup kuat untuk diangkut sehingga tidak mudah berpindah dari tempat semula.
Kerusakan karena benturan antar buah disebabkan oleh jatuhnya kemasan dan goncangan selama dalam pengangkutan. Kerusakan karena gesekan umum terjadi selama dalam pengangkutan, dan akan menyebabkan goresan ringan sampai kulit buah atau daging buah terkelupas.
Luka yang terjadi pada buah menyebabkan buah berwarna coklat. buah-buahan semacam ini akan menurun harga pasarannya.
Akibat luka terjadi infeksi, yang menyebabkan naiknya pernapasan dan mempercepat pembusukan.
Dalam keadaan seperti ini buah tidak dapat dimakan, sehingga buah yang dapat dimanfaatkan berkurang jumiahnya.
Pada waktu melakukan kemasan buah-buahan, hal yang harus diperhatikan adalah: usahakan setiap buah tidak bergerak, dan kemasan diisi penuh dengan buah tetapi tidak berlebihan. Dengan demikian buah terhindar dari luka akibat gesekan satu dengan lainnya. Pengemasan yang terlalu rapat akan menimbulkan kerusakan karena tekanan. Untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis, yaitu dengan membungkus setiap buah lalu dimasukkan ke dalam kemasan.
Bahan pembungkusnya dibuat dari bahan yang cukup lunak dan cjapat menyerap air.
Kemasan yang layak untuk kebanyakan buah-buahan dan sayuran ialah kemasan yang terisi penuh tanpa berlebihan isinya. Misalnya buah jeruk dapat dimasukkan ke dalam kemasan yang murah bahannya, asal penanganannya hati-hati.
Di negara-negara maju, buah telah dimasukkan dalam kemasan yang baik atau kemasan yang telah dirancang untuk buah tertentu.
Setiap buah disusun sesuai dengan posisi, dan polanya dikembangkan agar beratnya seringan mungkin, kemasan tetap baik dan buah tetap menarik pada saat dibuka kemasannya. Sebelum buah dikemas diadakan penyeragaman dengan ukuran yang sama (grading). Setelah kemasan diisi buah, cepat ditutup rapat.
Dengan cara ini pembakuan kemasan lebih menitik beratkan pada beratnya bukan pada jumiahnya. Kemasan berisi penuh serta harus rapat dan rapih. Pemakaian kemasan dari kertas yang mudah dilipat atau baki plastik hanya dipakai pada buah yang mahal yang mudah rusak, karena biayanya mahal. Pembungkusan setiap buah dengan bahan yang lunak dalam kemasan akan mengurangi kerusakan dan mencegah penguapan cairan dari buah. Kemasan yang baik tergantung pada beberapa faktor, seperti lama pemeraman, cara penanganan, pengangkutan, keadaan lingkungan, tersedianya bahan kemasan dan harganya. Di negara-negara yang beriklim tropik kemasan yang termurah yaitu memakai keranjang tradisional yang berasal dari bambu atau bahan-bahan lainnya yang mudah diperoleh, tahan lama dan harganya murah.
Dalam penumpukan dan penyimpanan harus dijaga stabilitas tumpukan kemasan serta pertukaran udaranya, agar panas yang timbul karena pernapasan buah menjadi turun dan suhu ruangan dingin. Ruangan penumpukan harus ekonomis dan mudah dicapai.
Kemasan yang kuat penting untuk pengangkutan jarak jauh dan untuk tumpukan yang tinggi, terutama kalau disimpan dalam ruangan pendingin.
Pemberian jerami atau potongan-potongan kertas adalah cara yang umum pada penanganan kemasan. Pada umumnya tumpukan yang terbaik diperoleh dengan menyusun kemasan secara silang atau mengikat tumpukan.
Jadi memerlukan perbandingan antara panjang dan lebar kemasan yang serasi.
Kemasan yang terbuat dari keranjang yang bulat sukar ditumpuk tanpa resiko kerusakan isinya. Penumpukan kemasan terbuka diperlukan untuk tujuan pendinginan.
Sebelum pendinginan, kemasan tidak boleh kena panas, dan apabila waktu penumpukan kemasan singkat, tidak ada masalah yang timbul karena pernapasan.
Sumber: buletin-pertanian.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar